Cari Blog Ini

Selasa, 30 November 2010

:. Seting Karbu Gambot

Cek Seting Awal dan Busi

5670ganti-karbu-yudi-1.jpgGanti karburator berventuri lebih gede perlu trik menyetel pilot dan main-jet juga. Sebab kalau salah-salah, buang duit banyak karena beli beragam ukuran pilot-jet dan main-jet.

Menurut Samsuri, mekanik bengkel PJ Motor, di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sebagai patokan awal, pakai ukuran pilot-jet dan main-jet sesuai di karbu orisinalnya. Alasannya, sebab suplai bahan bakar takkan berubah jauh.

"Mau diganti dari Mikuni ke Keihin, atau Keihin ke Mikuni, sama aja. Sebab, ukurannya gak jauh beda," ujar mekanik akrab disapa Bule itu.5671ganti-karbu-yudi-2.jpg

Menurut Bule, ciri pilot-jet gak pas, motor susah distart. Sebab pilot-jet fungsinya untuk suplai bensin ketika mesin pertama distarter. Jika kekecilan, asupan bahan bakar terlalu sedikit.

"Pilot-jet kebesaran, motor pun susah hidup. Kayak motor kebanjiran. Blebek! Mastiin kekecilan atau kebesaran, lepas busi. Kering, berarti pilot-jet kekecilan, kalo basah, kebesaran," jelas Bule lagi.

Jika bisa hidup, belum berarti pilot-jet pas. Mencari pasnya, coba setel bukaan angin. Awali dari menutup sekrup penye–tel hingga mentok ke kanan.

"Kalo ditutup mesin gak mati, pilot-jet masih kekecilan. Tapi, jika dibuka sampai mentok gak mati, pilot-jet kebesaran," urai pria berkulit putih itu .

Cara lain, motor digeber. Kalau putaran mesin ke rpm stasioner lama, atau nembak-nembak, berarti pilot-jet kekecilan. Jika kebesaran, saat digas mesin mbrebet. Dan, saat gas dilepas setelah digeber-geber, mesin mati.

"Memastikannya, lepas busi. Kalau lingkaran berwarna putih kering, pilot-jet kecilan. Sebaliknya, jika kebesaran, lingkaran busi hitam dan basah," urai Bule.

Tes main-jet lebih mudah. Digeber, lalu lihat busi. Jika kekecilan, kepala busi putih dan kering. Bila kebesaran, elektroda busi hitam atau basah. Yang pas, cokelat muda

Ninja pake kampas kopling milik Yamaha scorpio



Agar akselarasi ninja lebih cepat dan tidak nglepeh
Pernah ngalamin performa Kawasaki Ninja 150RR Anda mengendur? Padahal, servis rutin enggak pernah lewat. Inilah yang dialami damang seorang pelajar SMA di Klaten. “Dia merasakan akselarasi motor nya sudah tidak responsive.
Karena dia sudah tidak sabar, lalu dia sempat tanyakan kepada bengkel. Tetapi dia mengalami masalah karena kamplas kopling ninja per set(6 biji) sangatlah mahal yaitu Rp. 290 ribu. Wah mahal juga yah…..?bukan hanya itu, walaupun mengganti kampas kopling baru bukan berarti tarikan lebih responsif. ada seorang temannya yang menganjurkan dia untuk mengganti kampas kopling ninja dengan kampas kopling milik Yamaha scorpio. “Ukurannya sama, hanya beda ruas garis di dalam lingkaran yang lebih lebar dan tebal. Harganya pun lebih murah atau selisih Rp.130 ribu. Tapi efeknya, akselerasi lebih enteng dibanding part aslinya, Lihat pada gambar 1.
Setelah kita membelinya lalu kita, siapkan peralatan; obeng kembang, kunci T-8, T-10, ring 10, ring 12 dan ring 14. Setelah semua kunci disiapkan, lalu kita mulai memasangnya. Karena orang awam atau belum tahu seluk beluk mesin ninja mending kita ikuti langkah dibawah ini.

Pertama buka semua baut yang menempel pada bodi Ninja menggunakan obeng kembang. Lalu kendurkan dan lepas baut buangan oli mesin pakai kunci ring 14 dan juga air radiator ikut dibuang dengan melepas baut bagian bawah dengan kunci ring 10.

Sambil menunggu semua air radiator habis terbuang, kita lepas dahulu baut kick starternya memakai kunci ring 12. Jika oli mesin dan air radiator sudah habis, dilanjutkan melepas baut bak kopling yang berjumlah 10 buah menggunakan kunci T-8 (gbr.2).
Setelah bak kopling terbuka, jadi kelihatan deh rumah koplingnya. Sekarang kita copot keempat baut penahan pelat kopling dengan kunci T-10 (gbr.3).
Kalo sudah, lepas satu per satu kampas lamanya dan masukan kembali kampas pengganti yang diselingi pelat gesek (gbr.4).
Finish deh, tinggal kita rakit ulang komponennya seperti sediakala. “Jangan lupa saat pengisian air radiator harus dalam keadaan mesin hidup ya, agar semua cairan coolantnya bersirkulasi,”

:. Bore Up dan Harian

GANJAL PER SLIDING SHEAVE CVT
2010-10-08 22:13:04
5769hal14_ganjalcvt1.jpgLantaran terlalu keras, bagian bawah ulir per sliding shave CVT skubek garapan Sepri, melintir keluar. Analisisnya, ketegangan per diseting terlalu keras dari biasa. Juga setelah diganjal ring terlalu tebal.

"Putaran mesin bore up tidak mampu tersalur sempurna ke kopling sentrifugal untuk memutar girboks. Efeknya ke per,” ujar Sepri mekanik CLD Anjani R9 Racing yang motornya digas Bram Prasetya.5770hal14_ganjalcvt2.jpg

Jurus Sepri ganjal per dengan ring punya maksud. Daya tekan per lebih kuat, agar putaran mesin bore up gak bikin kerja kampas kopling sentrifugal lambat bergerak maupun saat balik. Tenaga yang tersalur ke girboks lewat CVT minim jeda.

Trik ini juga banyak diterapkan di motor harian. Tujuannya agar akselerasi lebih ringan. Namun roller kudu diseting ulang. Roller juga harus diganti lebih berat.

Namun bagi yang tidak mau main ganjal, silakan ganti pegasnya aja. Banyak kok yang jual versi variasinya. Ada buatan CLD, Kawahara atau TDR.

Tingkatan kekerasannya 1.500 dan 2.000 rpm. Makin gede angkanya, berarti makin keras. Otomatis juga, tarikan jadi lebih enteng. Namun begitu, biasanya roller minta yang lebih berat.

:. Per CVT Vs Per Kampas Kopling

PUNYA KEMIRIPAN
2010-11-19 21:43:47
6186beda-per-cvt-dvd-1.jpgBelum cukup mengulik engine tanpa memainkan peran per di sekitar rumah CVT. Setidaknya, dua per bisa disentuh demi menggapai akselerasi yang sempurna buat pacuan. Yaitu, per CVT dan per di kampas kopling.

Mulai dari per CVT dulu. Di pasaran banyak dijual beragam per penekan puli sekunder ini. Malah, macam kue atau baju yang dihias dengan warna menarik sehingga mampu memikat pembeli.

Gitu juga per CVT. Di pasaran, part aftermarket yang memiliki kekerasan pegas lebih keras dari per standar, juga dijual dengan warna berbeda. Itu ada tujuannya. Misal di TDR, CLD, Kawahara atau Kitaco. Warna dipakai buat membedakan tingkat kekerasan per.6187beda-per-cvt-dvd-2.jpg

"Mulai dari 1.000, 1.500 hingga 2.000 rpm, punya warna beda. Semakin besar rpm, semakin keras per,” bilang Agus dari Tomson Matic Shop di Jl. Ciledug Raya, Ruko Puri Beta Gold Land, No. 3, Larangan, Ciledug, Tangerang.

Untuk aplikasi per CVT, tidak ada salahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan besarnya kapasitas mesin atau power di pacuan. Misalnya, buat keperluan harian yang cenderung buka-tutup gas.

"Kalau sering alami stop and go, bisa pakai per lebih keras. Misal, 1.500 rpm. Tapi, top speed akan dikorbankan,” tambah Agus. Sebab per yang lebih keras, belt tidak turun habis menekan sliding sheave. Putaran mesin terasa tertahan sebatas kekuatan belt menekan per. Bisa juga diimbangi roller lebih berat biar top speed bisa lebih tinggi.

6188beda-per-cvt-dvd-3.jpgBerbeda jika power mesin lebih besar atau butuh karakter engine di putaran menengah ke atas. Dengan power yang lebih besar dan per sedikit lebih lembek, belt akan habis berputar hingga maksimal menekan puli sekunder.

Misal di skubek dengan isi silinder 150 cc dengan spek racing. Power bisa bermain di 14 dk ke atas. Dengan begitu delivery power ke CVT jadi lebih besar.

"Untuk ini, dibutuhkan per dengan kekerasan melebihi pegas standar. Jadi, akselerasi awal tak selip,” tambah Agus sambil bilang biasanya skubek 150 cc pakai per 1.500 rpm. Memang! Tak sedikit motor balap utamakan karakter mesin di rpm tengah-atas. Dengan per itu, akselerasi bawah gak selip, atas juga jalan.

Lanjut ke per kampas kopling. Tiga per di kampas kopling ini juga punya tingkat kekerasan. Tapi menurut yang sudah seting per kampas kopling, peran pegas ini tidak jauh beda dengan ganti per CVT. Per kampas yang lebih keras, pacuan punya karakter bermain di putaran tengah-atas.

"Karakter yang diberikan sama seperti ganti per CVT. Buka-bukaan motor terasa lebih enak di putaran tengah-atas,” ujar Bram Prasetya, racer asal Jakarta.

Akali putaran bawah, biasanya tinggal sesuaikan roller. Kalau butuh akselerasi cepat, pakai roller ringan. Gitu!